Pentingnya IPAL Puskesmas, Alur Pengolahan, Hingga Standar Harga Terlengkap

Kini setiap perusahaan, bagian pelayanan masyarakat, badan usaha, atau sejenisnya yang mengeluarkan limbah sisa diharuskan membuat IPAL. Terlebih lagi jika limbah yang dihasilkan berbahaya dan perlu pengolahan secara khusus. Misalnya IPAL Puskesmas yang tidak boleh dibuang sembarangan.

Bagi yang belum mengetahui, IPAL atau diketahui sebagai Instalasi Pengolahan Air Limbah yang penting sebelum dibuang. Pasalnya Puskesmas banyak memiliki limbah sisa yang bercampur dengan bahan kimia. Kali ini akan dijelaskan beberapa hal mengenai IPAL Puskesmas yang penting untuk dipasang seperti.

Apa Pentingnya IPAL Pada Puskesmas?

Sebenarnya ada regulasi khusus yang mengharuskan setiap layanan kesehatan memiliki IPAL agar limbah cairnya tidak membahayakan masyarakat. Sebab jika limbah tidak diolah akan sangat mungkin membahayakan karena bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Sesuai regulasi yang dikeluarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 18 tahun 2020 dengan mengharuskan pemasangan IPAL di layanan kesehatan. Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa IPAL Puskesmas harus dipasang.

Pertama adalah menjaga kehidupan makhluk hidup di darat atau air karena akhir limbah cair yang akan dibuang adalah sungai dan laut. Oleh sebab itu dibutuhkan pengolahan yang baik agar makhluk hidup seperti binatang dan tumbuhan yang bergantung pada lingkungan.

Kemudian bagi Puskesmas baru, kehadiran IPAL penting untuk memperoleh skor dalam penilaian akreditasi. Melalui penilaian tersebut, pengolahan limbah menjadi salah satu yang dipertimbangkan dengan skor yang cukup besar.

Alasan penting lainnya untuk memasang IPAL di Puskesmas adalah menjaga lingkungan, selain makhluk hidup maka lingkungan juga perlu dijaga. Misalnya seperti meminimalkan bau yang tidak sedap hingga mengurai kadar air yang terlalu asam atau basa yang buruk bagi lingkungan.

 

Alur Pengolahan Pada IPAL pada Puskesmas

Nah tentunya pengguna memerlukan informasi untuk mengetahui bagaimana alur pengolahan pada IPAL Puskesmas. Hal ini perlu dilakukan agar mampu melakukan pengawasan atau proses monitoring apakah IPAL telah bekerja sesuai dengan fungsinya.

Setidaknya ada tiga langkah yang perlu dilewati limbah cair agar dapat dikatakan "aman" untuk dibuang ke lingkungan. Untuk mengetahui apa saja langkahnya, langsung ikuti pembahasan sebagai berikut:

1. Primary Treatment

Langkah pertama dalam pengolahan limbah cair adalah masuk ke IPAL dan kemudian dilakukan pengendapan awal. Tujuannya adalah untuk memisahkan limbah yang padat dan cair, sehingga lebih mudah diolah. Tahap ini disebut juga dengan primary treatment atau pengolahan pertama,

2. Secondary Treatment

Tahap kedua yang berfungsi untuk menghilangkan keloid, menyesuaikan zat organik yang masih terkandung dalam limbah, serta agulasi. Zona yang berfungsi dalam secondary treatment adalah zona aerob dengan berbagai saringan dan pipa.

3. Tertiary Treatment

Lanjut ke tahap terakhir adalah tertiary treatment yang bertujuan untuk menghilangkan nutrisi seperti unsur hara, nitrat, dan fosfat. Kemudian ditambahkan juga klor yang berfungsi untuk menghilangkan mikroorganisme merugikan atau patogen.

 

Standar Harga IPAL untuk Puskesmas

Ketika dilihat dari fungsinya, kehadiran IPAL untuk Puskesmas memang sangat penting karena berkaitan dengan pembuangan limbah nantinya. Namun sebelum itu, pasti calon pengguna ingin mengetahui berapa sebenarnya harga IPAL untuk Puskesmas ini.

Setiap harga umumnya berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas dan juga produk IPAL untuk layanan kesehatan. Umumnya harga yang ditawarkan untuk Puskesmas sekitar 40 juta rupiah untuk unit kecil kapasitas 100 liter dengan desain sederhana.

 

Itulah beberapa hal yang dapat disampaikan mengenai IPAL Puskesmas mulai dari fungsinya hingga alur pengolahan yang dilakukan. Melalui penjelasan ini diharapkan dapat membantu mematuhi regulasi yang terkait dan menyadari pentingnya IPAL untuk puskesmas.