Menelusuri Goa Gajah Ubud, Pintu Gerbang Menuju Sejarah Bali Kuno

Goa Gajah, sering disebut sebagai Gua Gajah, adalah sebuah situs arkeologis yang mengesankan dan kaya akan sejarah, terletak di Desa Bedulu, dekat Ubud, di pulau Bali, Indonesia.

Nama "Goa Gajah" yang berarti 'Gua Gajah' diambil dari patung di dalam gua yang berkaitan dengan mitologi Hindu. Diperkirakan berasal dari abad ke-9, gua ini awalnya digunakan sebagai tempat pertapaan dan peribadatan.

Dikelilingi oleh pahatan batu yang rumit dan relief-relief yang menunjukkan pengaruh Hindu dan Buddha, Goa Gajah menjadi pusat spiritual yang penting dan menarik perhatian tidak hanya dari penganut agama tapi juga para penjelajah dan turis yang tertarik dengan keunikan arsitektural dan kekayaan historisnya.

Situs ini tidak hanya menawarkan wawasan tentang kehidupan religius masa lampau tapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menyelami kedalaman budaya Bali yang otentik.

Asal Usul dan Sejarah Goa Gajah

Penemuan Goa Gajah pertama kali dilaporkan oleh LC Heyting, seorang pejabat dari Hindia Belanda, pada tahun 1923. Diperkirakan bahwa Goa Gajah telah berdiri sejak abad ke-11 Masehi, zaman pemerintahan Raja Anak Wungsu di Bali.

Situs Wisata di Ubud Bali ini menunjukkan adanya pengaruh keagamaan dari Hindu dan Buddha. Salah satu bukti keterkaitan dengan agama Buddha adalah keberadaan Arca Dyani Buddha Amitaba, yang mirip dengan salah satu arca di Candi Borobudur yang didirikan sekitar pertengahan abad ke-9 Masehi.

Penemuan ini mengindikasikan bahwa Goa Gajah telah ada sebelum masa pemerintahan Anak Wungsu (1049-1077 M) dan awalnya dianggap sebagai tempat peribadatan yang mengintegrasikan unsur-unsur Buddha dan Hindu.

Sebagai situs arkeologis yang vital, Goa Gajah menyediakan pandangan luas mengenai evolusi praktik keagamaan dan kebudayaan di Indonesia sepanjang sejarah.

4 Kompleks Utama di Goa Gajah

Goa Gajah adalah situs bersejarah yang menarik karena menampilkan pengaruh Buddhisme dari abad ke-9 dan Hinduisme dari abad ke-11. Berikut ini adalah empat kompleks utama yang dapat ditemukan di Goa Gajah:

1. Kompleks Goa sebagai Pusat Arkeologi Penting

Di pintu masuk gua, pengunjung dapat mengagumi relief-relief yang menggambarkan motif daun, formasi batu karang, serta figur babi, kera, dan raksasa. Relief ini tidak hanya menonjol secara artistik, tetapi juga menampilkan kemahiran dan makna simbolis yang dalam dari periode tersebut.

2. Kolam Pemandian Suci Petirtaan

Berlokasi sekitar 11 meter selatan dari pintu masuk gua, kolam pemandian suci ini diberi air dari sumber alami yang terletak 100 meter ke timur gua. Kolam ini terbagi menjadi tiga segmen, dipisahkan oleh dinding-dinding rendah.

Setiap segmen kolam dilengkapi dengan arca pancuran, total terdapat enam arca. Fungsi kolam ini tidak hanya sebagai tempat mandi, tetapi juga sebagai tempat untuk melakukan ritus-ritus keagamaan.

3. Artefak di Pintu Masuk Goa Gajah

Di depan pintu masuk gua, terdapat dua kelompok artefak penting yang terletak di sisi kanan dan kiri. Pada sisi kanan, terdapat arca Ganesha pancuran, arca penjaga atau Dwarapala, dan sebuah batu silinder.

Sedangkan di sisi barat gua, ditempatkan artefak pada altar yang mencakup arca raksasa, arca Ganesha, dan arca Dewi Hariti, semuanya menambahkan nilai religius yang kuat pada situs ini.

4. Kompleks Tukad Pangkung

Kompleks ini terletak di lembah yang membentang ke arah selatan dari kolam petirtaan, menuju ke Sungai Petanu. Area ini menunjukkan bukti adanya aktivitas pemujaan yang dilakukan oleh penganut Buddha kuno.

Di bagian barat Tukad Pangkung, ditemukan ceruk pertapaan oleh Mr. Conerat Spies pada tahun 1931. Dalam penemuan ini, juga ditemukan fragmen arkeologi yang mencakup relief bertingkat tiga belas, relief stupa dengan tiga cabang, dan pecahan-pecahan arca Buddha.

Baca Juga: Rekomendasi Hotel di Ubud Bali yang Murah dan Bagus

Informasi Tarif Masuk dan Cara Akses ke Goa Gajah

Untuk mengakses keindahan Goa Gajah, tarif masuk yang berlaku adalah Rp 30.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp 50.000 untuk wisatawan internasional. Biaya parkir kendaraan adalah Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 2.000 untuk motor.

Sebagai tempat suci Hindu di Bali, Goa Gajah mengharuskan pengunjung untuk mengenakan sarung dan selempang saat memasuki area tempat suci. Sarung dan selempang dapat disewa di pintu masuk dengan biaya Rp 15.000.

Perjalanan dari Bandara Ngurah Rai ke Goa Gajah memakan waktu sekitar 55 menit dengan jarak sekitar 38,7 km. Rute ini melewati Tol Mandara, Jl Bypass Ngurah Rai, Jl Prof Dr Ida Bagus Mantra, Jl Raya Ketewel, Jl Raya Guwang, Jl Raya Sukawati, Jl Raya Sakah, Jl Raya Mas, dan Jl Raya Goa Gajah.

Goa Gajah, yang terletak di Ubud, adalah simbol penting dari warisan sejarah dan budaya Bali. Tempat ini menawarkan pengalaman yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan wawasan dan kedalaman rohani, mengajak pengunjung untuk mengeksplorasi keindahan dan misteri dari struktur batu kuno yang telah berdiri selama berabad-abad.